Kamis, 01 Desember 2016

#SIP DESIGN SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI

Sistem pakar untuk menentukan kepribadian introvert dan extrovert



     Hallo semua, kalian tau ngga sih tipe kepribadian itu ada berapa? yang kita tau tipe kepribadian itu ada 3 yaitu, introvert, extrovert dan ambivert. Apa sih introvert, extrovert dan ambivert itu? ciri-ciri dari intovert, extrovert, ambivert itu seperti apa? kali ini saya akan membahas mengenai tipe kepribadian yang tadi saya sebutkan tapi saya hanya menjelaskan tipe kepribadian introvert dan extrovert saja, kemudian saya membuat rancangan desain aplikasi sistem pakar yang berbasis sistem informasi psikologi yang dimana masyakarat lain bisa mencoba test yang saya buat dan pada test tersebut individu mendapatkan hasil apakah individu itu termasuk orang yang introvert atau extrovert serta individu mendapatkan saran dari hasil tes yang dikerjakan. Sebelum membahas mengenai tipe kepribadian dan desain dari aplikasi tipe kepribadian itu sendiri saya akan membahas mengenai sistem pakar itu sendiri secara singkat? Selamat membaca dan semoga bermanfaat bagi yang membaca:)

A. Sistem Pakar
       Sistem pakar menurut Martin dan Oxman (dalam Kusrini, 2006) adalah sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta, dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang akar dalam bidang tersebut.
Menurut Martin dan Oxmon (dalam Kusrini, 2006) pada dasarnya sistem pakar diterapkan untuk mendukung aktivtas pemecahan masalah. Beberapa aktivitas pemecahan masalah yang antara lain: pembuatan keputusan (decision making) pemaduan pengetahuan (knowledge fusing), pembuatan desain (designing), perencanaan (planning), prakiraan (forecasting), pengaturan (regulating), pengendalian (controlling), diagnosis (diagnosing), perumusan (prescribing), penjelasan (explaining), pemberian nasihat (advising) dan pelatihan (tutoring)

B. Kepribadian
      Kepribadian adalah sesuatu yang memberi tata tertib dan keharmonisan terhadap segala macam tingkah laku berbeda-beda yang dilakukan individu termasuk didalamnya usaha-usaha menyesuaikan diri yang beranek ragam namun khas yang dilakukan oleh tiap individu (Hall & Lindzey, 1993). Eysenck memberikan perhatian yang besar terhadap kejelasan dan ketetapan pengukuran dalam konsep teorinya. Hingga kini, kebanyakkan usahanya ditunjukkan untuk menentukan apakah ada perbedaan-perbedaan konsep yang signifikan dalam tingkah laku yang dihubungkan dengan perbedaan-perbedaan individual dan rangkaian kesatuan exstrovert dan introvert.

C. Tipe Kepribadian Introvert dan Extrovert



   1. Definisi Extrovert
     Eysenck (dalam Atkinson, 1993) mengemukakan bahwa seseorang yang memiliki tiap kecenderungan extrovert akan memiliki karakteristik sebagai berikut: mereka tergolong orang yang ramah, suka bergaul, menyukai pesta, memiliki banyak teman, selalu membutuhkan orang lain untuk diajak berbicara dan menyukai segala bentuk kerja sama. Individu extrovert menyukai lelucon, mereka cepat tanggap dalam menjawab pertanyaan yang ditujukan padanya serta menyukai perubahan. Mereka individu yang periang dan tidak terlalu memusingkan suatu masalah, optimis dan ceria. Menurut Jung, orang extrovert dipengaruhi oleh dunia obyektif, diluar dirinya. Orientasi tertuju pada: pikiran, perasaan terdasarnya terutama ditentukan oleh lingkungan, baik lingkungan sosial maupun non sosial (dalam Suryabrata, 2003)
Ciri-ciri extrovert:
          1. Senang bersama orang
          2. Percaya diri
          3. Aktif
          4. Lebih Senang bekerja kelompok
          5. Lebih suka berinteraksi dengan banyak orang sekaligus
          6. Senang beraktivitas

   2. Definisi Introvert
  Sebaliknya, seseorang yang memiliki kecenderungan introvert akan memiliki karakteristik antara lain: mereka tidak banyak bicara, malu-malu, mawas diri, suka membaca dibandingkan bergaul dengan orang lain. Mereka cenderung menjaga jarak kecuali dengan teman dekat mereka. Memiliki rencana sebelum melakukan sesuatu serta tidak percaya faktor kebetulan. Individu introvert dapat mengontrol perasaan mereka dengan baik, jarang berperilaku agresif, tidak mudah hilang kesabaran Eysenck (dalam Atkinson, 1993), sedangkan orang introvert menurut Jung tidak dipengaruhi oleh dunia obyektif, tetapi cenderung dari dalam dirinya. Orientasi tertuju ke dalam: pikiran, perasaan terdasarnya terutama ditentukan dari dalam dirinya sendiri bukan ditentukan oleh lingkungan (dalam Suryabrata, 2003).

Ciri-ciri extrovert:
           1. Senang menyendiri
           2. Pemikir
           3. Pemalu
           4. Pendiam
           5. Lebih senang bekerja sendirian
           6. Senang berimajinasi

D. Sistem pakar untuk menentukan kepribadian introvert dan extrovert

Dibawah ini akan ditampilkan arsitektur sistem pakar yang digunakan untuk mengetest kepribadian introvert atau extrovert




     Pada bagan arsitektur diatas menunjukkan komponen-komonen yang dipakai pada perancangan sistem pakar. Pengguna menggunakan Laptop/PC/Tablet/Smartphone yang sudah terakses internet membuka website sistem pakar. Website melakukan request data ke web server kemudian web server mengambil dan mengolah data yang tersimpan di database. Kemudian data-data tersebut ditampilkan kembali pada website sistem pakar dalam bentuk yang informatif.

Kemudian akan ditampilkan alur kerja sistem pakar tes kepribadian introvert dan extrovert:



Bagan tersebut menjelaskan bahwa pada sistem pakar tes kepribadian introvert dan extrovert memiliki empat menu utama, yaitu:
       1. Admin
       2. Test
       3. Artikel
       4. Kontak
     Untuk dapat mengakses sistem pakar tersebut, pengguna harus terkoneksi dengan internet kemudian membuka alamat website. Setelah membuka website tersebut, pengguna dapat memilih menu, yaitu Menu Admin, Menu Test, Artikel (Informasi, Tips) dan Kontak. Sementara Menu Admin hanya dapat diakses oleh pengguna level administrator.
       Untuk dapat melakukan test kepribadian, pengguna harus mengisi data diri terlebih dahulu. Setelah melakukan pengisian data diri, pengguna dapat memulai test. Test dimulai dengan menjawab berbagai pertanyaan yang terkait dengan sifat-sifat introvert dan extrovert. Setelah user menjawab seluruh pertanyaan yang diberikan, sistem akan menampilkan hasil test apakah pengguna tersebut cenderung kearah introvert atau extrovert. Tidak hanya kecenderungan tetapu sistem ini akan menampilkan saran agar pengguna tersebut dapat memperbaiki dari kekurangan dari tipe kepribadian mereka.

Kemudian akan ditampilkan use case sistem pakar

Use case digunakan untuk memodelkan dan menyatakan unit fungsi atau layanan yang disediakan oleh sistem (atau bagian sistem: subsistem atau class) ke pemakai. Use case dapat dilingkupi dengan batasan sistem yang diberi label nama sistem. Use case adalah sesuatu yang menyediakan hasil yang dapat diukur ke pemakai atau sistem eksternal.



Dari use case tersebut terlihat bahwa pengguna hanya dapat melakukan aktifitas yang ada di menu selain admin. Berikut use case sistem pakar untuk pengguna level admin:



Struktur website sistem pakar



Tampilan Website

1. HOME










2. TEST








3. INFO




4. TIPS




5. KONTAK



6. ADMIN





Daftar Pustaka
Atkinson, R. (1993). Pengantar psikologi. Jakarta: Erlangga
Hall, C. S. & Lindzey, G. (1993). Teori-teori psikodinamik (klinis). Alih bahasa: Supratiknya. Yogyakarta: Kanisius.
Kusrini. (2006). Sistem pakar, teori dan aplikasi. Yogyakarta: C.V Andi Offset.

Suryabrata, S. (2003). Psikologi kepribadian. Jakarta: CV. Rajawali.

Rabu, 30 November 2016

#SIP Artificial Intelligence (AI) dan Expert System (Sistem Pakar)




sistem pakar
Program kecerdasan buatan yang menggabungkan pangkalan pengetahuan dengan sistem inferensi. Ini merupakan bagian software spesialisasi tingkat tinggi yang berusaha menduplikasi fungsi seorang pakar dalam satu bidang keahlian. Program ini bertindak sebagai seorang ahli yang menjadi konsultan yang cerdas dan menjadi penasihat dalam lingkungan keahlian tertentu, sebagai hasil himpunan pengetahuan yang telah dikumpulkan dari beberapa orang pakar. Dengan demikian seorang awam sekalipun bisa menyadap sistem pakar itu untuk memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi. Dewasa ini sistem pakar sudah banyak dikembangkan untuk dapat dipergunakan dalam komputer-komputer mini. Hal ini dapat kita lihat dari banyaknya dana yang diinvestasikan untuk pembuatan sistem pakar yang dapat berguna dalam kehidupan kita ini. Hal ini bisa terjadi karena sistem pakar dianggap begitu penting dan diharapkan dapat diperkenalkan pada masyarakat luas.
Sistem pakar, yang mencoba memecahkan masalah biasanya yang hanya bisa dipecahkan oleh seorang pakar, dipandang berhasil ketika mampu mengambil keputusan seperti yang dilakukan oleh pakar aslinya baik dari sisi proses pengambilan keputusannya maupun hasil keputusan yang diperoleh. Sebuah sistem pakar memiliki 2 komponen utama yaitu basis pengetahuan dan mesin inferensi. Basis pengetahuan merupakan tempat penyimpanan pengetahuan dalam memori komputer, di mana pengetahuan ini diambil dari pengetahuan pakar (Kusrini, 2008).
Ada banyak cara untuk merepresentasikan pengetahuan, di antaranya adalah logika (logic), jaringan semantik (semantic nets), object-atribut-value (OAV), bingkai (frame), dan kaidah produksi (production rule) (Kusrini, 2008).
Mesin inferensi merupakan otak dari aplikasi sistem pakar. Bagian inilah yang menuntun user untuk memasukkan fakta sehingga diperoleh suatu kesimpulan. Apa yang dilakukan oleh mesin inferensi ini didasarkan pada pengetahuan yang ada dalam basis pengetahuan (Kusrini, 2008).

Kaitannya AI dan Sistem Pakar
AI dan sistem pakar sama-sama memudahkan penyelesaian masalah manusia seperti dalam perhitungan, dan biasanya akan lebih konsisten dalam menerapkan logika sebab digunakannya dalam metode heuristic. AI dan Sistem Pakar persamaannya berbasis komputer yang terdapat adanya fakta, pengetahuan, dan memecahkan masalah yang biasanya dilakukan para ahli.

Perbedaan AI dan Sistem Pakar
Sistem pakar lebih mengacu pada perancangnya sendiri sebagai objek dalam menghasilkan sebuah hasil yang maksimal, sedangkan AI lebih mengacu kepada jalur yang berorientasi pada hardware guna mencapai yang maksimal.

ELIZA

Pada 1966, Joseph Weizenbaum dari MIT memperkenalkan Eliza, suatu program komputer yang mampu berkomunikasi dan bisa menanggapi manusia dengan menggunakan bahasa sehari-hari. Weizenbaum berharap Eliza dapat menembus dinding pembatas antara komputer dan manusia. Eliza termasuk kedalam sistem pakar.

PARRY
Colby, Hilf, Webber dan Kraemer (1972) mensimulasikan seorang pasien, dan menyebut program ini PARRY, karena ia mesimulasikan seorang pasien paranoid. Mereka memilih seorang paranoid sebagai subyek karena beberapa teori menyebutkan bahwa proses dan sistem paranoia memang ada, perbedaan respon psikotis dan respon normalnya cukup hebat, dan mereka bisa menggunakan penilaian dari seorang ahli untuk mengecek keakuratan dari kemampuan pemisahan antara respon simulasi komputer dan respon manusia. Parry pun juga termasuk ke dalam sistem pakar. 

NETtalk

Progam ini jenisnya cukup berbeda, berdasarkan pada jaring-jaring neuron, sehingga dinamakan NETtalk. Program ini dikembangkan oleh Sejnowki disekolah medis harvard dan Rosenberg di universitas Princeton. Dalam program ini, NETtalk membaca tulisan dan mengucapkannya keras – keras. NETtalk membaca keras-keras dengan cara mengkonversi tulisan menjadi fenom-fenom, unit dasar dari suara sebuah bahasa. Sistem ini memiliki tiga lapisan: lapisan input, dimana setiap unit merespons sebuah tulisan; lapisan output, dimana unit menampilkan ke 55 fenom dalam bahasa inggris; dan sebuah lapisan unit tersembunyi, dimana setiap unit ditambahkan koneksinya pada setiap unit input maupun output. NETtalk membaca dengan memperhatikan setiap tulisan satu demi satu, dan dengan menscanning tiga tulisan pada setiap sisi demi sebuah informasi yang kontekstual. Disini lafal ‘e’ pada ‘net’, ‘neglect’, dan ‘red’ bisa ditangkap dengan bunyi yang berbeda. Setiap NETtalk membaca sebuah kata, program ini membandingkan pelafalannya dengan lafal yang benar yang disediakan manusia, kemudian menyesuaikan kekuatannya untuk memperbaiki setiap kesalahan. NETtalk juga merupakan sistem.

Sumber : 
Achmad, B. (2006). Diktat mata kuliah: kecerdasan buatan. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Kusrini. (2006). Sistem pakar, teori dan aplikasi. Yogyakarta: C.V Andi Offset.
Kusrini. (2008). Aplikasi sistem pakar menentukan faktor kepastian pengguna dengan metode kuantifikasi pertanyaan. Yogyakarta: C.V Andi Offset.




#SIP Sejarah Artificial Intelligent dan Hubungan Artificial Intelligent dengan Kognisi Manusia

Artikel kali ini akan membahas mengenai Artificial Intelligence (AI), apa itu AI? Bagaimana sejarah perkembangan AI? Serta apa hubungan antara AI dengan kognisi manusia?



Kecerdasan buatan (Artificial intellegence) adalah aktivitas penyediaan mesin seperti komputer dengan kemampuan untuk menampilkan perilaku yang akan dianggap sama cerdasnya dengan kemampuan tersebut ditampilkan oleh manusia. AI merupakan aplikasi komputeryang paling canggih karena aplikasi ini berusaha mencontoh cara pemikiran manusia. Menurut Turing dkk (1996), kecerdasan buatan adalah suatu perilaku sebuah mesin yang dikerjakan oleh manusia akan disebut cerdas.

Banyak hal yang kelihatannya sulit untuk kecerdasan manusia, tetapi untuk Informatika relatif tidak bermasalah. Seperti contoh: mentransformasikan persamaan, menyelesaikan persamaan integral, membuat permainan catur. Di sisi lain, hal yang bagi manusia kelihatannya menuntut sedikit kecerdasan, sampai sekarang masih sulit untuk direalisasikan dalam Informatika. Seperti contoh: Pengenalan Obyek, bermain sepak bola.

Sejarah Artificial Intelligence



Diawal abad ke-20 seorang penemu spanyol yaitu Torres Y Quevedo, membuat sebuah mesin yang dapat mengalahkan lawannya. Perkembangan secara sistematis kemudian dimulai segera setelah diketemukannya komputer digital. Artikel ilmiah pertama tentang kecerdasan buatan ditulis oleh Alan Turing pada tahun 1950 dan kelompok riset pertama dibentuk pada tahun 1954 di Carnegie Mellon University oleh Allen Newel dan Herbert Simon. AI pertama kali disebar hanya 2 tahun setelah General Electric menerapkan komputer yang pertama kali digunakan untuk penggunaan bisnis pada tahun 1956, dan istilah kecerdasan buatan pertama kali dibuat oleh John McCarthy sebagai tema suatu konferensi yang dilaksanakan di Dart Mouth College. Pada tahun yang sama, program komputer AI pertama yang disebut Logic Theorist, diumumkan. Kemampuan Logic Theorist yang terbatas untuk berfikir (membuktikan teorema-teorema kalkulus) mendorong para ilmuwan untuk merancang program lain yang disebut General Problem Solver (GPS), yang ditujukan untuk digunakan dalam memecahkan segala masalah. Proyek ini ternyata membuat para ilmuwan yang pertama kali menyusun program ini kewalahan dan riset AI dikalahkan oleh aplikasi-aplikasi komputer yang tidak terlalu ambisius seperti SIM dan DSS. Namun seiring waktu, riset yang terus menerus akhirnya membutuhkan hasil dan AI telah menjadi wilayah aplikasi komputer yang solid.

Hubungan Artificial Intelligence dengan Kognisi Manusia.

Teknologi Artificial Intelligence memiliki hubungan yang erat dengan dunia teknologi komunikasi dan informasi. Sama seperti proses komunikasi, Artificial Intelligence menaruh perhatian yang besar terhadap konsep kognisi. Salah satu fungsi kognisi yang kita kenal adalah bahasa. Dengan adanya sistem bahasa, komunikasi antara sender dengan receiver dapat berjalan dengan lancar, dan sistem bahasa, lebih spesifiknya sistem computer linguistic, pun telah menyumbang banyak kontribusi bagi perkembangan dunia Artificial Intelligence. Dari relasi ini, bisa terlihat bahwa bahasa sebagai salah satu konsep relevan dalam dunia komunikasi memiliki hubungan yang demikian erat dengan perkembangan teknologi artificial intelligence dari zaman dahulu hingga sekarang. Selain itu, penalaran dan pengambilan keputusan adalah aspek lainnya dari kognisi yang juga memiliki relasi dengan konsep komunikasi dan teknologi artficial intelligence sendiri.

Keterkaitan antara AI dengan kognisi manusia dapat ditunjukkan dengan konsep AI, di antaranya adalah
  •  Turing Test – Metode Pengujian Kecerdasan 
Turing test merupakan sebuah metode pengujian kecerdasan yang dibuat oleh Alan Turing. Proses uji ini melibatkan seorang penanya (manusia) dan dua objek yang ditanyai. Yang satu adalah seorang manusia dan satunya adalah sebuah mesin yang akan diuji. Penanya tidak dapat melihat langsung objek yang ditanyai. Penanya diminta untuk membedakan mana jawaban komputer dan mana jawaban manusia berdasarkan jawaban kedua objek tersebut. Jika penanya tidak dapat membedakan mana jawaban mesin dan mana jawaban manusia maka Turing berpendapat bahwa mesin yang diuji tersebut dapat diasumsikan ‘cerdas’.
  • Pemrosesan Simbolik

Komputer semula didesain untuk memproses bilangan/angka-angka (pemrosesan numerik). Sementara manusia dalam berpikir dan menyelesaikan masalah lebih bersifat simbolik, tidak didasarkan pada sejumlah rumus atau melakukan komputasi matematis. Sifat penting dari AI adalah bahwa AI merupakan bagian dari ilmu komputer yang melakukan proses secara simbolik dan non-algoritmik dalam penyelesaian masalah.
  • Heuristic

Istilah heuristic diambil dari bahasa Yunani yang berarti menemukan. Heuristic merupakan suatu strategi untuk melakukan proses pencarian ruang masalah secara selektif, yang memandu proses pencarian yang kita lakukan di sepanjang jalur yang memiliki kemungkinan sukses paling besar.
  • Penarikan kesimpulan

AI mencoba membuat mesin yang memiliki kemampuan berpikir atau mempertimbangkan. Kemampuan berpikir termasuk di dalamnya proses penarikan kesimpulan berdasarkan fakta-fakta dan aturan dengan menggunakan metode heuristic atau metode pencarian lainnya.
  • Pencocokan pola


AI bekerja dengan metode pencocokan pola yang berusaha untuk menjelaskan objek, kejadian atau proses, dalam hubungan logis atau komputasional. Selain ditunjukkan dengan konsep, keterkaitan antara AI dengan kognisi manusa juga ditunjukkan melalui kelebihan dan kelebihan yang dimiliki masing-masing.

Jika dibandingakan dengan kognisi manusia, ada beberapa keuntungan dari AI, yaitu
  1. Lebih permanen.
  2. Memberikan kemudahan dalam duplikasi dan penyebaran.
  3. Relatif lebih murah dari kecerdasan alamiah.
  4. Konsisten dan teliti.
  5. Dapat didokumentasi.
  6. Dapat mengerjakan beberapa tugas dengan lebih cepat dan lebih baik dibanding manusia.

Sedangkan kelebihan kognisi manusia dibanding AI adalah,

  1. Bersifat lebih kreatif.
  2. Dapat melakukan prose pembelajaran secara langsung, sementara AI harus mendapatkan masukan berupa symbol dan representasi-representasi.
  3. Menggunakan focus yang luas sebagai referensi untuk pengambilan keputusan.
  4. Komputer dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang objek, kegiatan, proses, dan dapat memproses sejumlah besar informasi dengan lebih efisien daripada yang dapat dikerjakan manusia. Namun di sisi lain, dengan menggunakan insting, manusia dapat melakukan hal yang sulit untuk deprogram pada komputer. Manusia dapat mengenali hubungan antara beberapa hal, menilai kualitas dan menemukan pola yang menjelaskan hubungan tersebut.

Referensi :
Jr., Raymond., McLeod. & Schell., P., George. (2008). Management Information System: Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Penerbit Salemba Empat
Jones, M. T. (2008). Artificial intelligence: a system approach. USA: Infinity science press.
Kumar, E. (2008). Artificial Intelligence. New Delhi: I. K. International Publishing House.
Konar, A. (1999). Artificial intelligence and soft computing: behavioral and cognitive of the human brain. USA: CRS Press.
McLeod, R. & Schell, J. P. (2008). Sistem informasi manajemen, edisi ke-10. Jakarta: Salemba Empat.
Whitby, B. (2009). Artificial intelligence. New York: The Rosen Publishing Group.

Minggu, 23 Oktober 2016

#SIP PENGERTIAN CBIS, EVOLUSI CBIS DAN LINGKUP DATA CBIS

A. #SIP CBIS (Computer Base Information System)

Computer Based Information System (CBIS) atau Sistem Informasi Berbasis Komputer merupakan suatu sistem pengolah data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan.
Sistem Informasi “berbasis komputer” mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem pembangkit informasi. Dengan integrasi yang dimiliki antar subsistemnya, sistem informasi akan mampu menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan manajemen yang membutuhkannya. Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak mungkin sistem informasi yang sangat kompleks itu dapat berjalan dengan baik jika tanpa adanya komputer. Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah “computer-based” atau pengolahan informasi yang berbasis pada komputer.
1.      Fungsi CBIS
a)      Mendapatkan, mengumpulkan, mengolah, mendistribusikan dan menyimpan informasi.
b)      Memanage dan menggunakan informasi sebagai pengambilan keputusan.
c)      Memecahkan masalah terstruktur/program bagi kalangan manager.
d)     Pembuatan dan pengolahan laporan, pembedayaan komunikasi aktivitas organisasi.
e)      Kecanggihan sistem, sehingga meniru kecedasan manusia.

2.      Komponen CBIS
a)     People : Pelaku atau penggerak dari komponen – komponen CBIS yang lainya  sehingga di hasilkan informasi yang di lakukan. Selain itu Human juga   gunakan sebagai pengambilan keputusan yang di jadikan sebagai Perencanaan,  Pemecahan Masalah, Kebijakan.
b)   Prosedur : Langkah – langkah dijalankan melalui serangkaian aksi yangmenghasilkan  informasi yang diinginkan.
c)      Hardware : Perangkat yang biasanya berupa komputer yang di gunakan untuk memproses data.
d)     Software  : Komponen penunjang hardware.
e)      Telecomunication : Teknik pengiriman atau penyampaian infomasi, dari suatu tempat ke tempat lain.



B. #SIP Evolusi CBIS

CBIS berevolusi mulai dari fokus awal pada data (bagaimana mendapatkan data), kemudian focus baru pada informasi (bagaimana mengolah data), fokus revisi pada keputusan (SPK), fokus kini pada komunikasi (otomatisasi perkantoran), dan fokus potensial pada konsultasi (sistem pakar). Pada penjelasan kali ini saya tidak membahas semua evolusi pada CBIS tapi saya hanya menjelaskan beberapa saja. Mari disimak
1. Fokus awal pada data (EDP/ SIA)



Aplikasi akutansi berbasis komputer ini disebut juga dengan pengolahan data elektronik (EDP). Sistem informasi akutansi digunakan untuk menggambarkan sistem yang memproses aplikasi pengolahan data suatu perusahaan.
Pengolahan data:
Manipulasi atau transformasi simbol-simbol seperti angka dan abjad untuk tujuan meningkatkan kegunaannya.
Tujuan dari pengolahan data
Untuk mengumpulkan data yang menjelaskan kegiatan perusahaan, mengubah data tersebut menjadi informasi serta menyediakan informasi bagi pemakai didalam maupun diluar perusahaan.
SIA melaksanakan 4 tugas dasar:
a)      Pengumpulan data.
b)   Manipulasi data pengklasifikasian, penyortiran, perhitungan, pengikthisaran, penyiapan dokumen.
c)      Penyimpanan data.
d)     Penyiapan data
Karakteristik SIA (Sistem informasi akutansi)
Terdapat 5 karakteristik pengolahan data yang membedakan SIA dengan subsistem CBIS yang lain:
a)      Melaksanakan tugas yang diperlukan.
b)      Bepegang pada prosedur yang relatif standar.
c)      Menangani data yang rinci.
d)     Terutama berfokus historis.
e)      Menyediakan informasi pemecahan masalah yang minimal.

2. Fokus pada informasi (SIM/ Sistem Informasi Manajemen)


Sistem informasi manajemen adalah kumpulan dari sub-sub system yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk membantu manajemen dalam menyelesaikan masalah dan memberikan informasi yang berkualitas kepada manajemen dengan cara mengolah data dengan komputer sehingga bernilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna, atau dengan kata lain sistem informasi manajemen merupakan suatu sistem informasi berbasis komputer yang digunakan oleh manajemen untuk memproses data dan memberikan informasi yang berkualitas.
Elemen-elemen sistem informasi manajemen terdiri dari:
a)      Hardware (perangkat keras).
b)      Software (perangkat lunak).
c)      Prosedur.
d)     Database.
e)      Model.
Sistem informasi manajemen ini juga mempunyai tujuan yaitu, untuk memenuhi kebutuhan informasi umum semua manajer dalam perusahaan atau dalam sub unit organisasional perusahaan (sub unit dapat didasarkan pada area fungsional atau tingkatan manajemen).
Karakteristik sistem informasi manajemen menurut Tata Sutabri (dalam Taufiq, 2013) adalah sebagai berikut:
a) Sistem informasi manajemen (SIM) membantu manajer secara terstruktur pada tingkat operasional dan tingkat control saja. Mesikupan demikian, SIM dapat digunakan pula sebagai alat untuk perencanaan bagi staf yang sudah senior.
b) SIM didesain untuk memberikan laporan operational sehari-hari sehingga dapat memberi informasi untuk mengontrol operasi tersebut dengan lebih baik.
c) SIM sangat tergantung pada keberadaan data organisasi secara keseluruhan, serta bergantung pada alur informasi yang dimiliki organisasi tersebut.
d)   SIM biasanya tidak memiliki kemampuan untuk menganalisis masalah. Kemampuan untuk menganalisis masalah terletak pada Decision Support Systems.
e) SIM biasanya berorientasi pada data-data yang sudah terjadi atau data-data yang sedang terjadi. Bukan data-data yang akan terjadi seperti forecasting.
f) SIM juga berorientasi pada data-data di dalam organisasi dibandingkan data-data di luar organisasi. Oleh karena itu, informasi yang dibutuhkan oleh SIM adalah informasi yang sudah diketahui formatnya serta relatif stabil.
g) SIM biasanya tidak fleksibel karena bentuk laporan-laporan yang dihasilkan banyak sudah dipersiapkan sebelumnya. Beberapa SIM memiliki kemampuan agar manajer dapat membantu laporannya sendiri, tetapi sebenarnya data-data yang dibutuhkan manajer tersebut sudah ada dan sudah disiapkan lebih dahulu.
h) Sebagaimana problematika yang telah di sebutkan di atas, SIM membutuhkan perencanaan yang sangat matang dan panjang, sambil memperhitungkan perkembangan organisasi dimasa mendatang. Sebuah literatur menyebutkan bahwa analisis dan desain SIM biasanya membutuhkan waktu antara satu sampai dua tahun
Selain mempunyai elemen, karakteristik, tujuan, sistem informasi manajemen ini juga mempunyai manfaat. 

Manfaat sistem informasi manajemen:
a) Meningkatkan aksebilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya sistem informasi.
b) Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi secara kritis.
c)  Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
d)   Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.
e)  Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.
f) Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomi dari sistem informasi dan teknologi baru.
g)  Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan system.
h) Organisasi menggunakan SIM untuk mengolah transaksi-transaksi mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu prouk atau pelayanan mereka.

3. Fokus pada komunikasi (Otomatisasi kantor/ OA (Office Automation)


Semua sistem elektronik formal & informal terutama yang berkaitan dengan komunikasi informasi ke dan dari orang-orang di dalam maupun di luar perusahaan. Office automation dimaksudkan untuk mempermudah komunikasi dan meningkatkan produktivitas diantara manajer dan pekerja kantor dengan penggunaan peralatan elektronik dan elektromekanik. Office automation dimulai pada tahun 1964, ketika IBM mengeluarkan produk Magnetik Tape/ Selectric Typewriter (MT/ST), yaitu mesin ketik yang dapat mengetik kata yang telah terekam pada tape magnetic.
Fungsi dari OA (Office Automation) adalah untuk memudahkan segala jenis komunikasi baik lisan maupun tulisan serta menyediakan informasi yang lebih baik untuk pengambilan keputusan.
Adapun tujuan dari Otomatisasi kantor sebagai berikut:
a)      Penghindaran biaya.
b)      Pemecahan masalah kelompok.
c)      Sebagai pelengkap
Beberapa aplikasi otomatisasi kantor, yaitu:
a)      Word processing.
b)      E-mail.
c)      Voice mail.
d)     Electronic calendaring.
e)      Audio conferencing.
f)       Video conferencing.
g)      Computer conferencing.
h)      Facsimile transmission.
i)        Video text.
j)        Imaging.
k)      Desktop publishing


4.Fokus potensial pada konsultasi (sistem pakar/ expert system)

Sistem pakar secara umum adalah suatu sistem komputer yang bisa bekerja menyerupai pakar. Sistem ini didesain dengan cara mencari keilmuwan-keilmuwan pakar lalu keilmuwan tersebut diaplikasikan dalam komputer melalui bahasa pemrograman (taufiq, 2013).
Komponen dasar suatu sistem pakar adalah knowledge base, yaitu suatu mesin interferensi yang menghubungkan pengguna dengan sistem melalui pengolahan pertanyaan lewat bahasa semacam SQL (structured query language) dan antarmuka pengguna. Orang menyebut knowledge engineering menangkap keahlian pakar, membangun sebuah sistem komputer yang mecangkup expert knowledge ini, dan kemudian mengimplementasikannya (Taufiq, 2013).
Arsitektur sistem pakar terdiri dari 4 bagian utama, yaitu:
a)      User interface (Antar Muka Pengguna)
Antar muka pengguna memungkinkan manajer untuk memasukkan instruksi dan informasi ke dalam sistem pakar dan menerima informasi dari sistem pakar tersebut.
b)      Knowledge base (Knowledge basis)
Berisikan fakta yang menggambarkan masalah serta teknik penggambaran pengetahuan yang menjelaskan bagaimana fakta bersentuhan secara logis.
c)      Inference engine (mesin inferensi).
Bagian dari sistem pakar yang melakukan pemikiran dengan cara menggunakan isi basis pengetahuan dalam urutan tertentu.
d)     Development engine (bahasa pemrogaman)
Komponen utama yang keempat dari sistem pakar adalah mesin pengembang, yang digunakan untuk membuat sistem pakar.
Keuntungan dari sistem pakar adalah
a)      Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli.
b)      Bisa melakukan proses secara berulang-ulang secara otomatis.
c)      Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar.
d)     Meningkatkan produktivitas dan output.
e)      Meningkatkan kualitas.
Adapun kelemahan dari sistem pakar adalah
a)      Biaya yang diperlukan untuk membuat dan memeliharanya sangat mahal.
b)      Sulit dikembangkan. Hal ini tentu saja erat kaitannya dengan ketersediaan pakar di bidangnya.
c)      Sistem pakar tidak 100% bernilai benar.

C. #SIP Lingkup Data CBIS

Setelah selesai menjelaskan tentang apa itu CBIS dan Evolusinya, sekarang saya akan menjelaskan tentang Lingkup Data CBIS.

Lingkup data merupakan sebuah habitat di mana terdapat data untuk bisnis. Dalam lingkup data, pengguna memiliki alat untuk mengakses data. Pengguna melakukan semua tipe pekerjaan dan keperluan mereka bervariasi seperti menggali data (data mining), memodifikasi data, atau berusaha membuat data baru. Pengguna tertentu tidak diperbolehkan mengakses data, baik secara fisik maupun logis.

1. Hirarki Data CBIS
Data harus disusun secara teratur agar pengolahannya dapat dilakukan dengan baik dan efisien. Pengorganisasian data dapat dibagi dalam enam tingkatan, yaitu :
a)      Bit
Bit adalah suatu sistem angka biner yang terdiri atas dua macam nilai saja, yaitu 0 dan 1. Sistem angka biner merupakan dasar dasar yang dapat digunakan untuk komunikasi antara manusia dan mesin (komputer) yang merupakan sekumpulan komponen elektronik dan hanya dapat membedakan dua keadaan saja (on dan off). Jadi bit adalah unit terkecil dari pembentuk data.
b)      Byte
Byte adalah bagian terkecil yang dapat dialamatkan dalam memori. Byte merupakan sekumpulan bit yang secara konvensional terdiri atas kombinasi delapan bit. Satu bytedigunakan untuk mengkodekan satu buah karakter dalam memori. Jadi byte adalah kumpulan bit yang membentuk satu karakter (huruf, angka, atau tanda).
c)      Field
Field atau kolom adalah unit terkecil yang disebut data. Field merupakan sekumpulan byte yang mempunyai makna. Contoh: Joni yang merupakan field nama.  Jadi field ibarat kumpulan karakter yang membentuk suatu kata.
d)     Record
Record atau baris adalah kumpulan item yang secara logic saling berhubungan. Setiap record dapat dikenali oleh sesuatu yang mengenalinya, yaitu field kunci. Jadi record ibarat kumpulan kata yang membentuk satu kalimat yang berarti.
e)      File
File atau tabel adalah kumpulan record yang sejenis dan secara logic berhubungan. Pembuatan dan pemeliharaan file adalah faktor yang sangat penting dalam sistem informasi manajemen yang memakai komputer. Jadi tabel ibarat kumpulan baris/record yang membentuk satu tabel yang berarti.
f)       Database
Database merupakan kumpulan file-file yang berhubungan secara logis dan digunakan secara rutin pada operasi-operasi sistem informasi manajemen. Semua database umumnya berisi elemen-elemen data yang disusun ke dalam file-file yang diorganisasikan berdasarkan sebuah skema atau struktur tertentu, tersimpan di hardware komputer dan dengan software untuk melakukan manipulasi data untuk kegunaan tertentu. Jadi, suatu database adalah menunjukkan suatu kumpulan tabel yang dipakai dalam suatu lingkup perusahaan atau instansi untuk tujuan tertentu. Contoh suatu database adalah database akademik yang berisi file-file: mahasiswa, dosen, kurikulum, dan jadwal yang diperlukan untuk mendukung operasi sistim informasi akademik.

2.Pemrosesan Data

Terdapat tiga jenis Pemrosesan Data yaitu, Batch, Online, dan Real Time
a) Pemrosesan Batch, tujuan dari sistem ini adalah untuk memperbarui tiga file master, persediaan, piutang, dan analisis penjualan. Perusahaan biasanya memperbarui file batch mereka secara harian, yang disebut siklus harian. Kelemahan utama pengolahan batch adalah kenyataan bahwa file baru menjadi mutakhir setelah dilakukan siklus harian. ini berrati manajemen tidak selalu memiliki informasi paling mutakhir yang menggambarkan sistem fisik.
b) Pemrosesan Online, dikembangkan untuk mengatasi masalah file yang ketinggalan jaman.Terobosan teknologi yang memungkinkan pengolahan online adalah penyimpanan piringan magnetik. Setiap transaksi diproses pada semua file master yang berkaitan sementara data transaksi berada dalam penyimpanan primer. Catatan persediaan yang sesuai dibaca dalam penyimpanan primer, diperbarui dengan data transaksi, kemudian ditulis kembali pada DASD. Kemudian catatan piutang diperbarui dengan cara yang sama, dilanjutkan dengan catatan analisis penjualan. Ketiga file DASD tersebut diperbarui sebelum transaksiselanjutnya dimasukkan.
c) Istilah Realtime sering berhubungan dengan sistem komputer. System realtime adalah suatu sistem yang mengendalikan sistem fisik. Sistem ini mengharuskan komputer merespons dengan cepat pada status sistem fisik. Sistem realtime adalah bentuk khusus dari sistem online. Sistem online menyediakan sumber daya konseptual yang mutakhir, dan sistem realtime memperluas kemampuan tersebut dengan menggunakan sumber daya konseptual untuk menentukan operasi dari sistem fisik.

3. Penyimpanan Data
a) DASD (Direct Access Storage Device) yang merupakn kebutuhan dari simpanan luar yangsifatnya pemasupan secara langsung telah dirasakan sejak komputer generasi pertama dan mulai diguakan pertama kalinya di sistem komputer RAMAC 305 pada tahun 1956.
b) SASD (Sequential Access Storage Device) adalah media penyimpaman untuk mengisikan catatan yang diatur dalam susunan tertentu yang merupakan jenis memori eksternal yang mempunyai akses data secara tidak langsung (berurutan) seperti pita magnetic.


DAFTAR PUSTAKA
Brail, R.K & Klosterman, R.E. (2001). Planning support systems. Califonia : ESRI Press.
Fatta, H. (2007). Analisis dan perancangan sistem informasi untuk keunggulan bersaing perusahaan dan organisasi modern. Yogyakarta: Andi Offset.
Harya. (2012). Evolusi dan aplikasi sistem informasi berbasis komputer. Depok: UniversitasGunadarma.harya.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/27108/evolusi+%26+aplikasi+SI+berbasis+komputer.pdf diakses pada tanggal 03 November 2015 pukul 15.00 WIB
http://ymayowan.lecture.ub.ac.id/files/2012/02/Presentasi-kel-1.pdf diakses pada tanggal 03 November 2015 pukul 16.00 WIB.
Margianti, E, S., & Suryadi. (1996). Sistem informasi manajemen. Depok: Universitas Gunadarma.
Nagpal, D.P. (2000). Textbook on management information systems. New Delhi: S.Chand & Company Ltd.
Saepudin, A. (2007). Sistem informasi berbasis komputer. Yogyakarta: Andi.
Sumarta, S. (2010). Pengantar system informasi berbasis komputer. Yogyakarta: Andi.
Suryaman. Basis Data dan Sistem Basis Data. Dari https://www.academia.edu/8716697/Basis_Data_dan_Sistem_Basis_Data. Diakses pada tanggal 8 November 2015.
Taufiq, R. (2013). Sistem informasi manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Tunggal, A.W. (1993). Audit komputer suatu pengantar. Jakarta: Rineka Cipta.
Ukar,. K. (2006). Student Guide Series Pengenalan Komputer. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Umar, H. (2005). Riset pemasaran & perilaku konsumen. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Vanta, R. (2011). Evolusi sistem informasi berbasis komputer. Jakarta: Gramedia.
Yulidic. (2012). Pengertian computer based information system (CBIS). Dari http://www.perpuskita.com/cbis/624/. Diakses pada tanggal 8 November 2012.