Artikel
kali ini akan membahas mengenai Artificial Intelligence (AI), apa itu AI?
Bagaimana sejarah perkembangan AI? Serta apa hubungan antara AI dengan kognisi
manusia?
Kecerdasan
buatan (Artificial intellegence) adalah aktivitas penyediaan mesin seperti
komputer dengan kemampuan untuk menampilkan perilaku yang akan dianggap sama
cerdasnya dengan kemampuan tersebut ditampilkan oleh manusia. AI merupakan
aplikasi komputeryang paling canggih karena aplikasi ini berusaha mencontoh
cara pemikiran manusia. Menurut Turing dkk (1996), kecerdasan buatan adalah
suatu perilaku sebuah mesin yang dikerjakan oleh manusia akan disebut cerdas.
Banyak
hal yang kelihatannya sulit untuk kecerdasan manusia, tetapi untuk Informatika
relatif tidak bermasalah. Seperti contoh: mentransformasikan persamaan,
menyelesaikan persamaan integral, membuat permainan catur. Di sisi lain, hal
yang bagi manusia kelihatannya menuntut sedikit kecerdasan, sampai sekarang
masih sulit untuk direalisasikan dalam Informatika. Seperti contoh: Pengenalan
Obyek, bermain sepak bola.
Sejarah
Artificial Intelligence
Diawal
abad ke-20 seorang penemu spanyol yaitu Torres Y Quevedo, membuat sebuah mesin
yang dapat mengalahkan lawannya. Perkembangan secara sistematis kemudian
dimulai segera setelah diketemukannya komputer digital. Artikel ilmiah pertama
tentang kecerdasan buatan ditulis oleh Alan Turing pada tahun 1950 dan kelompok
riset pertama dibentuk pada tahun 1954 di Carnegie Mellon University oleh Allen
Newel dan Herbert Simon. AI pertama kali disebar hanya 2 tahun setelah General
Electric menerapkan komputer yang pertama kali digunakan untuk penggunaan
bisnis pada tahun 1956, dan istilah kecerdasan buatan pertama kali dibuat oleh
John McCarthy sebagai tema suatu konferensi yang dilaksanakan di Dart Mouth
College. Pada tahun yang sama, program komputer AI pertama yang disebut Logic
Theorist, diumumkan. Kemampuan Logic Theorist yang terbatas untuk berfikir
(membuktikan teorema-teorema kalkulus) mendorong para ilmuwan untuk merancang
program lain yang disebut General Problem Solver (GPS), yang ditujukan untuk
digunakan dalam memecahkan segala masalah. Proyek ini ternyata membuat para
ilmuwan yang pertama kali menyusun program ini kewalahan dan riset AI
dikalahkan oleh aplikasi-aplikasi komputer yang tidak terlalu ambisius seperti
SIM dan DSS. Namun seiring waktu, riset yang terus menerus akhirnya membutuhkan
hasil dan AI telah menjadi wilayah aplikasi komputer yang solid.
Hubungan
Artificial Intelligence dengan Kognisi Manusia.
Teknologi
Artificial Intelligence memiliki hubungan yang erat dengan dunia teknologi
komunikasi dan informasi. Sama seperti proses komunikasi, Artificial
Intelligence menaruh perhatian yang besar terhadap konsep kognisi. Salah satu
fungsi kognisi yang kita kenal adalah bahasa. Dengan adanya sistem bahasa,
komunikasi antara sender dengan receiver dapat berjalan dengan lancar, dan
sistem bahasa, lebih spesifiknya sistem computer linguistic, pun telah
menyumbang banyak kontribusi bagi perkembangan dunia Artificial Intelligence.
Dari relasi ini, bisa terlihat bahwa bahasa sebagai salah satu konsep relevan
dalam dunia komunikasi memiliki hubungan yang demikian erat dengan perkembangan
teknologi artificial intelligence dari zaman dahulu hingga sekarang. Selain
itu, penalaran dan pengambilan keputusan adalah aspek lainnya dari kognisi yang
juga memiliki relasi dengan konsep komunikasi dan teknologi artficial
intelligence sendiri.
Keterkaitan
antara AI dengan kognisi manusia dapat ditunjukkan dengan konsep AI, di
antaranya adalah
- Turing Test – Metode Pengujian Kecerdasan
Turing
test merupakan sebuah metode pengujian kecerdasan yang dibuat oleh Alan Turing.
Proses uji ini melibatkan seorang penanya (manusia) dan dua objek yang
ditanyai. Yang satu adalah seorang manusia dan satunya adalah sebuah mesin yang
akan diuji. Penanya tidak dapat melihat langsung objek yang ditanyai. Penanya
diminta untuk membedakan mana jawaban komputer dan mana jawaban manusia
berdasarkan jawaban kedua objek tersebut. Jika penanya tidak dapat membedakan
mana jawaban mesin dan mana jawaban manusia maka Turing berpendapat bahwa mesin
yang diuji tersebut dapat diasumsikan ‘cerdas’.
- Pemrosesan Simbolik
Komputer
semula didesain untuk memproses bilangan/angka-angka (pemrosesan numerik).
Sementara manusia dalam berpikir dan menyelesaikan masalah lebih bersifat
simbolik, tidak didasarkan pada sejumlah rumus atau melakukan komputasi
matematis. Sifat penting dari AI adalah bahwa AI merupakan bagian dari ilmu
komputer yang melakukan proses secara simbolik dan non-algoritmik dalam penyelesaian
masalah.
- Heuristic
Istilah
heuristic diambil dari bahasa Yunani yang berarti menemukan. Heuristic
merupakan suatu strategi untuk melakukan proses pencarian ruang masalah secara
selektif, yang memandu proses pencarian yang kita lakukan di sepanjang jalur
yang memiliki kemungkinan sukses paling besar.
- Penarikan kesimpulan
AI
mencoba membuat mesin yang memiliki kemampuan berpikir atau mempertimbangkan.
Kemampuan berpikir termasuk di dalamnya proses penarikan kesimpulan berdasarkan
fakta-fakta dan aturan dengan menggunakan metode heuristic atau metode
pencarian lainnya.
- Pencocokan pola
AI bekerja dengan metode pencocokan pola yang berusaha untuk menjelaskan objek, kejadian atau proses, dalam hubungan logis atau komputasional. Selain ditunjukkan dengan konsep, keterkaitan antara AI dengan kognisi manusa juga ditunjukkan melalui kelebihan dan kelebihan yang dimiliki masing-masing.
Jika
dibandingakan dengan kognisi manusia, ada beberapa keuntungan dari AI, yaitu
- Lebih permanen.
- Memberikan kemudahan dalam duplikasi dan penyebaran.
- Relatif lebih murah dari kecerdasan alamiah.
- Konsisten dan teliti.
- Dapat didokumentasi.
- Dapat mengerjakan beberapa tugas dengan lebih cepat dan lebih baik dibanding manusia.
Sedangkan
kelebihan kognisi manusia dibanding AI adalah,
- Bersifat lebih kreatif.
- Dapat melakukan prose pembelajaran secara langsung, sementara AI harus mendapatkan masukan berupa symbol dan representasi-representasi.
- Menggunakan focus yang luas sebagai referensi untuk pengambilan keputusan.
- Komputer dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang objek, kegiatan, proses, dan dapat memproses sejumlah besar informasi dengan lebih efisien daripada yang dapat dikerjakan manusia. Namun di sisi lain, dengan menggunakan insting, manusia dapat melakukan hal yang sulit untuk deprogram pada komputer. Manusia dapat mengenali hubungan antara beberapa hal, menilai kualitas dan menemukan pola yang menjelaskan hubungan tersebut.
Referensi
:
Jr., Raymond., McLeod. & Schell., P., George.
(2008). Management Information System:
Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Penerbit Salemba Empat
Jones, M. T. (2008). Artificial intelligence: a system approach. USA: Infinity science
press.
Kumar, E. (2008). Artificial Intelligence. New Delhi: I. K. International Publishing
House.
Konar, A. (1999). Artificial intelligence and soft computing: behavioral and
cognitive of the human brain. USA: CRS Press.
McLeod, R. & Schell, J. P. (2008). Sistem informasi manajemen, edisi ke-10.
Jakarta: Salemba Empat.
Whitby, B. (2009). Artificial intelligence. New York: The Rosen Publishing Group.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar